" مرحبا بكم في معهد دار العابدين نهضة الوطن " " Selamat Datang di Situs Pondok Pesantren Darul 'Abidin NW Gerisak Semanggeleng" " Welcome To DARUL 'ABIDIN NW Islamic Boarding School "

Rabu, 27 Maret 2013

Budaya Malu Kultur Ilahi


BUDAYA MALU KULTUR ILAHI

Budaya malu merupakan cultural robbaniah yang menjadi pondasi pembangunan etika dan estetika Islam. Tanpa budaya malu orang akan bebas mengekspresikan segala keinginannya tanpa mengindahkan norma-norma agama dan lingkungan masyarakat. Sebuah ungkapan mengatakan: (( إذا لم تستح فاصنع ما شئت ))   jika kamu sudah tidak malu maka perbuatlah sekehendak hatimu. Budaya malu cermin, perhiasan dan pakaian orang-orang beriman, karena dari perasaan ini selalu muncul keinginan untuk berbuat amal kebajikan dan menghindari kemungkaran. Budaya ini tidak pernah terlepas dari hubungan antara kita sesama makhluk ataupun hubungan antara kita dengan Yang Maha Agung.
Sebagaimana yang kita ketahui perasaan malu punya banyak corak ragamnya, khatib akan menyampaikan beberapa garis besarnya saja.

Pertama: Perasaan malu fitri, merupakan perasaan bawaan bagi setiap makhluk, kita bisa mengambil  contoh dimana fitrah manusia malu dilihat kekurangan atau aibnya.
Kedua: Perasaan malu imani, merupakan perasaan yang didasari iman dan takwa kepada Allah SWT. Bagian kedua ini adalah bagian dari perasaan malu yang paling tinggi, dimana setiap orang beriman akan selalu mencegah dirinya berbuat maksiat karena malu dan takut kepada Allah SWT. Oleh karena itu perasaan malu imani paling berpengaruh terhadap pembangunan mental spiritual pribadi muslim, masyarakat dan bangsa.
Ketiga: Perasaan malu kepada diri sendiri kita bisa mengambil contoh dimana kita merasa malu pada diri kita sendiri manakala kita tidak jujur walaupun oranglain tidak mengetahui perihal kebohongan kita.

Imam Al-Samarqandi membagi perasaan malu menjadi dua bagian:
Pertama: Perasaan malu diantara sesama manusia, maksudnya menjaga pandangan agar tidak melihat kekurangan orang lain.
Kedua: Perasaan malu antara manusia dengan tuhannya, maksudnya mengingat nikmat-nikmat Allah SWT, yang telah diberikan dan yang akan dicurahkan kepada kita, akan membuat kita malu membangkang terhadap perintah dan laranganNya.
0 Comments
Tweets
Komentar

Tidak ada komentar:

" Terima Kasih telah berkunjung ke Situs kami, semoga bermanfaat, Amin Bi Amin Ya Amin Allohumma Amin Ya Robbal Alamin"